Pernahkan Anda memperhatikan gambar yang tertera pada uang yang sering Anda gunakan setiap hari? Di sana terdapat beberapa nama para pahlawan nasional yang terlihat jelas gambarnya. Ini adalah sebuah cara yang dilakukan oleh pemerintah Indonesia untuk mengenalkan para pahlawan yang telah berjasa bagi bangsa dan negara. Maka dari itu nama-nama pahlawan ini muncul dan dicetak di mata uang rupiah, baik uang kertas maupun logam.
Pahlawan Nasional dalam Mata Uang Rupiah
Siapa sajakah nama-nama pahlawan yang dicetak di mata uang rupiah? Mari kita lihat penjelasannya berikut ini.
1. Ir. Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta (Rp100.000)

Dimulai dari pecahan rupiah yang paling besar, yaitu Rp100.000. Siapa saja pasti tahu ada siapa di uang kertas ini. Betul sekali, presiden dan wakil presiden pertama Indonesia yaitu Ir.Soekarno dan Drs. Mohammad Hatta. Bapak proklamator ini telah berjasa untuk bangsa dan negara Indonesia.
Bung Karno dan Bung Hatta adalah dwitunggal yang tak terpisahkan. Keduanya punya visi dan misi yang sangat penting untuk bangsa dan negara. Namun, siapa sangka jika bapak proklamator Indonesia ini juga tak selalu sejalan dan sepemikiran. Dalam buku Bung Karno The Untold Story dan autobiografinya Bung Karno Penyambung Lidah Rakyat, beberapa ketidaksepahaman keduanya juga disampaikan.
Misalnya saja terkait dengan Partai Nasional Indonesia Bung Karno dan Partai Pendidikan Nasional Indonesia Bung Hatta yang memiliki gerakan yang berbeda. Hal ini sempat menjadi perdebatan di antara keduanya. Meskipun demikian, jasa dan karya Bung Karno dan Bung Hatta telah mengantarkan Indonesia merdeka dari para penjajah.
2. Ir. H. Raden Djoeanda Kartawidjaja (Rp50.000)

Pahlawan nasional yang lahir di Tasikmalaya, 14 Januari 1911 ini selain diabadikan di mata uang rupiah, juga dijadikan sebagai nama bandara di Surabaya yaitu Bandara Djuanda. Hal ini dikarenakan jasanya memperjuangkan pembangunan lapangan terbang sehingga dapat beroperasi bahkan sampai sekarang.
Ir. H. R. Djoeanda Kartawidjaja juga berjasa pada masa pemerintahannya sebagai Perdana Menteri Indonesia tahun 1957 yang mencetuskan Deklarasi Djuanda. Deklarasi ini menyatakan bahwa laut Indonesia adalah termasuk laut sekitar, di antara dan di dalam Kepulauan Indonesia menjadi satu kesatuan wilayah NKRI atau disebut negara kepulauan. Sehingga Indonesia memiliki wilayah lebih luas sekitar 2,5 kali lipat dari sebelumnya.
3. Gerungan Saul Samuel Jozias Ratulangi (Rp20.000)

Sam Ratulangi lahir di Tondano, Sulawesi Utara, pada tanggal 5 November 1890. Pahlawan yang dicetak dalam mata uang rupiah Rp20.000 ini terkenal dengan filsafatnya yang berbunyi, “”Si tou timou tumou you” yang artinya manusia baru dapat disebut manusia jika sudah dapat memanusiakan manusia.
Sam Ratulangi adalah Gubernur Sulawesi yang pertama. Ia dikenal sebagai seorang yang multidimensional. Seorang politikus, penulis, dan juga guru di Sulawesi Utara. Ia pernah mengenyam pendidikan di universitas Amsterdam dan mendapat gelar Doktor untuk Ilmu Pasti dan Ilmu Alam di Universitas Zurich di Swiss.
4. Frans Kaisiepo (Rp10.000)

Pahlawan Indonesia berikutnya yang dicetak di mata uang kertas berikutnya adalah Frans Kaisiepo. Ia lahir di Biak, Papua, pada 10 Oktober 1921. Frans Kaisiepo terlibat dalam Konferensi Malino pada tahun 1946 mengenai pembentukan Republik Indonesia Serikat atau disingkat RIS yang mewakili daerah Papua. Dialah orang yang mengusulkan nama Irian pertama kali yang dalam bahasa biak berarti beruap.
5. Idham Chalid (Rp5.000)

KH. Idham Chalid adalah salah satu politisi pada masanya Kabinet Ali Sastroamidjojo II dan Kabinet Djuanda. Jabatannya sebagai Wakil Perdana Menteri Indonesia. Selain itu, KH. Idham Chalid juga pernah menjabat sebagai Ketua MPR dan Ketua DPR pada masanya. Ia juga merupakan tokoh mantan Ketua Umum dari Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (NU).
Rekam jejaknya dalam dunia pendidikan luar biasa. Ia menguasai berbagai bahasa seperti bahasa arab dan inggris yang dipelajari pada saat di Madrasah. Lalu belajar bahasa Jepang, Jerman, dan Perancis saat menempuh pendidikan di Pesantren Gontor, Ponorogo, Jawa Timur. Bekalnya menjadi orator dan menguasai berbagai bahasa ini telah mengantarkannya menjadi pahlawan nasional Indonesia yang berjasa pada masanya.
6. Mohammad Hoesni Thamrin (Rp2.000)

MH. Thamrin adalah seorang politisi pada masa Hindia Belanda yang berasal dari Batavia atau sekarang disebut Jakarta. Di dalam tubuhnya mengalir darah keturunan Belanda-Indonesia. Ayahnya bernama Tabri Thamrin, yaitu seorang wedana di bawah Gubernur Jenderal Johan Cornelis van der Wijk. Sedangkan Ibunya asli orang Betawi.
MH. Thamrin muda dikenal sebagai sala satu tokoh Betawi yang berhasil menjadi anggota Volksraad di Hindia Belanda pertama kali yang mewakili pribumi.
7. Tjut Meutia (Rp1.000)

Tjut Meutia atau Cut Meutia adalah pahlawan nusantara yang berasal dari Aceh Utara. Jasanya melawan penjajah yang ingin menguasai tanah Aceh begitu luar biasa. Sejak kecil benih-benih kebencian telah lama tertanamkan dan ingin menghapuskan penjajahan di bumi Aceh.
Tjut Meutia bersama pasukan dan suaminya bergerilya melakukan perlawanan terhadap penjajah hingga ia gugur di medan perang dengan luka tembakan di kepala. Jasanya memperjuangkan kemerdekaan kini dikenang dan diabadikan menjadi salah satu pahlawan nasional yang gambarnya terdapat di mata uang kertas Rp1.000. Semoga semangat dan pengorbanannya menjadi pembelajaran yang berharga untuk generasi saat ini.
8. I Gusti Ketut Pudja (Rp1.000)

I Gusti Ketut Pudja adalah salah satu pahlawan yang turut serta dalam merumuskan naskah proklamasi yang dilakukan di rumah Laksamana Maeda. Selain itu, I Gusti Ketut Pudja juga ikut dalam perumusan negara Indonesia melalui PPKI atau Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia yang mewakili daerah Sunda Kecil atau Bali dan Nusa Tenggara saat ini.
Sebagai Gubernur dari Sunda Kecil, salah satu tugasnya adalah menyebarluaskan proklamasi kemerdekaan Indonesia yang telah dilakukan pada saat itu dan menjelaskan konsep serta struktur pemerintahan pada masyarakat hingga ke pelosok. Selain itu, I Gusti Ketut Pudja juga memerintahkan para pemuda untuk melucuti tentara Jepang yang saat itu masih berada di Bali. Pecahan uang logam Rp1.000 mengabadikan namanya dan jasa-jasanya sebagai pahlawan Indonesia.
9. Letnan Jenderal TNI (Purn) Tahi Bona Simatupang (Rp500)

T.B Simatupang adalah tokoh militer yang dipilih oleh Ir. Soekarno sebagai Kepala Staf Angkatan Perang Republik Indonesia atau KASAP setelah Panglima Besar Jenderal Soedirman wafat saat memimin pasukan. Selain menjadi KASAP, pada saat itu T.B Simatupang juga pernah menjadi Penasehat Militer di Departemen Pertahanan RI. Kemudian setelah dipensiunkan dari dinas militernya pada tahun 1959, Ia menyibukkan dirinya untuk menulis buku dan mengajar di SSKAD (Sekolah Staf dan Komando Angkatan Darat).
10. Dr. Tjipto Mangunkusumo (Rp200)

Dr. Tjipto Mangunkusumo adalah seorang dokter profesional dan termasuk salah satu tokoh pendiri Indische Partij yang diprakarsai oleh tiga serangkai bersama dengan Douwes Dekker dan Ki Hajar Dewantara. Ia sering menyampaikan kritikannya berupa tulisan yang mengekspresikan penderitaan rakyat karena penjajahan Belanda yang diterbitkan di harian De Express. Akibat hal ini, selepas memperoleh ijazah dari Stovia, Dr. Tjipto diberhentikan dari pekerrjaannya sebagai dokter pemerintah di Demak. Atas jasanya dalam perjuangan di masa lalu, pemerintah Indonesia mengabadikan namanya di mata uang logam Rp200.
Demikian tadi beberapa nama pahlawan nasional yang gambarnya diabadikan dalam mata uang rupiah, baik uang kertas maupun uang logam. Ada beberapa nama lain yang pernah masuk juga dalam uang rupiah, seperti Kapitan Pattimura, Pangeran Antasari, Otto Iskandar Di Nata, Prof. Dr.Ir. Herman Johannes, dan lain-lain. Semuanya adalah tokoh-tokoh penting pahlawan Nasional yang perlu kita hargai dan teruskan perjuangannya.