Indoisme – Berita terkini, semua informasi mengenai Indonesia

Fakta-fakta Menarik Tentang Indonesia, Bernarkah Tidak Ada Pribumi?

Indonesia negara yang memiliki kekayaan alam, budaya, suku, dan sebagainya. Negara kepulauan ini mempunyai berbagai fakta menarik yang sayang jika tidak diketahui.

Maka dari itu Indoisme kali ini akan membahas fakta-fakta menarik tentang Indonesia yang jarang diketahui orang. Tak terkecuali dengan fakta keaslian pribumi Indonesia yang kini tinggal di sini. Yuk simak artikel berikut untuk mengetahui jawabannya!

1. Wanita Membohongi Wapres

Zahara, wanita tak lulus SD berhasil membohongi wapres. (Instagram/ merindink)

Masyarakat Indonesia pada tahun 1970an sempat digegerkan dengan janin yang bisa berbicara dan mengaji. Cut Zahara Fona, perempuan tidak lulus SD asal Aceh yang memberikan pengakuan mencengangkan tentang janinnya tersebut.

Berita janin bisa berbicara bahkan mengaji cepat meneyabar ke seluruh penjuru nusantara. Berita ini sampai pula ke telinga para tokoh agama serta pejabat, tak terkecuali dengan Wakil Presiden Adam Malik.

Percaya akan kabar itu membuat Adam Malik mengundang Zahara ke istana presiden. Adam Malik mendengarkan langsung suara janin dari perut Zahara yang diduga bisa berbicara dan mengaji.

Usut punya usut memang benar ada suara yang keluar dari perut perempuan asal Aceh ini. Namun, bukan suara janin yang dikandungnya melainkan suara tape recorder kecil dari balik kain.

Kebohongan Zahara terkuak setelah diselidiki oleh polwan yang ditugaskan Panglima Daerah Kepolisian (sebutan Kapolda waktu itu) Kalimantan Selatan Brigjen Abdul Hamid Swasono. Zahara pun menerima hukuman penjara atas kasus kebohongan publik yang dia lakukan.

2. Sejarah ‘Kutang’ di Indonesia

Ilustrasi kutang (Facebook: Ensiklopedia Pengetahuan)

Kutang adalah sebutan lain untuk bra atau bh dalam Bahasa Indonesia. Penyebutan ‘kutang’ mempunyai sejarah yang menarik.

Ketika pada masa pemerintahan Deandels dilakukan kerja paksa membangun jalan raya Anyer-Panarukan. Para pekerja membangun jalan tersebut yakni laki-laki dan perempuan.

Mereka hanya menggunakan celana dalam untuk menutupi bagian alat kelamin saja, begitu pula bagi perempuan. Mandor yang mengawasi para pekerja ini, Don Lopez Comte de Paris asal Perancis merasa risih.

Don Lopez risih melihat payudara pekerja perempuan yang tidak ditutupi dengan selembar kain pun. Don Lopez berinisiatif untuk memotong kain berwarna putih kemudian diberikan kepada salah satu pekerja perempuan.

Don Lopez berkata, “Tutup bagian berhargamu” dalam Bahasa Perancis yang kepada pekerja perempuan itu. Kata ‘berharga’ dalam Bahasa Perancis yakni ‘countant’.

Namun, pekerja perempuan tersebut tidak mengerti apa yang dikatakan Don Lopez. Sambil menunjuk ke arah payudaranya, Don Lopez terus mengulangi perkataannya, “Countant! countant! countant!”

Pekerja perempuan ini baru paham yang dikatakan Don Lopez bahwa kain putih tadi untuk menutupi payudaranya. Kata ‘countant’ itu kemudian melebur ke dalam Bahasa Indonesia menjadi ‘kutang’.

3. Mantan Bupati Garut Menolak Kemerdekaan

Suria Kartalegawa. (Instagram/ merindink)

Perjuangan Indonesia untuk lepas dari penjajah tidaklah mudah. Begitu pula saat awal kemerdekaan, para tokoh bangsa dihadapkan oleh orang-orang Indonesia sendiri yang menolak keberdaaan negara ini.

Sama halnya yang dilakukan oleh mantan Bupati Garut era kolonial, Suria Kartalegawa. Ia terang-terangan pro terhadap Belanda dan menolak adanya Negara Kesatuan Republik Indonesia yang baru merdeka.

Suria Kartalegawa berat hati dengan kemerdekaan Indonesia karena harus meninggalkan kemewahan yang didapatnya dari Belanda. Kemarahan Suria memuncak saat Soekarno menunjuk orang Jawa sebagai Gubenur Jawa Barat.

Suria pun mendirikan negara tandingan Indonesia yakni Negara Pasundan. Namun, negara bentukan Suria ini justru mengalami penolakan sebagian besar masyarakat Jawa Barat serta keluarganya sendiri.

Suria sampai diberi julukan ‘Suria NICA Legawa’. Sang ibu untuk menyadarkan Suria hingga melakukan siaran radio, berkata “Uca! Ibu, Mang Abas, dan saudara kamu tidak setuju dengan Negara Pasundan itu. Sadarlah!”. Nama Suria perlahan menghilang usai penyerahan kedaulatan Indonesia tahun 1949.

4. Pendiri Organisasi Pemuda Pancasila

Jendral AH Nasution pendiri organisasi Pemuda Pancasila

Organisasi Pemuda Pancasila beberapa waktu belakangan ini seringkali menjadi perbincangan hangat di media. Organisasi Pemuda Pancasila sendiri mempunyai latar belakang sejarah yang berkaitan dengan mempertahankan kemerdekaan Indonesia.

Jendral AH Nasution adalah sosok pendiri organisasi Pemuda Pancasila. Organisasi ini didirikan pada tanggal 28 Oktober 1959, bertepatan dengan peringatan Sumpah Pemuda ke-31.

Tujuan awal organisasi Pemuda Pancasila dibentuk yakni untuk melindungi NKRI dari ideologi komunis yang saat itu tengah digencarkan oleh Partai Komunis Indonesia (PKI). Organisasi Pemuda Pancasila mempunyai tiga prinsip yaitu, otot, omong, dan otak.

Anggota Pemuda Pancasila tidak hanya kuat dengan mengandalkan fisik tetapi juga harus pandai bicara dan berpikiran cerdas. Tiga prinsip tersebut menjadi makna dari warna loreng oranye seragam Pemuda Pancasila.

5. Jepang Ganti Rugi Atas Penjajahan

Ilustrasi penjajahan Jepang. (Instagram/ merindink)

Jepang menjajah Indonesia selama 3,5 tahun dari Perjanjiaan Kalijati tertulis mulai tanggal  8 Maret 1942 hingga 17 Agustus 1945. Jepang memang sebentar menjajah Indonesia dibandingkan dengan Belanda.

Jepang memberikan ganti rugi kepada Indonesia atas 3,5 tahun penjajahan yang dilakukannya. Pasca kekalahannya di Perang Dunia II, Jepang diwajibkan membayar kompensasi kepada negara-negara yang pernah mereka jajah, tak terkecuali dengan Indonesia.

Ganti rugi yang diberikan kepada Indonesia bernilai fantastis yakni USD 17 miliar. Namun Jepang melakukan negosiasi dengan pemerintah Indonesia hingga disepakati ganti rugi sebesar 223 juta ditambah dengan pinjaman berjangka panjang.

Bayangkan saja apabila Belanda yang menjajah ratusan tahun lamanya membayar ganti rugi. Ironisnya, Belanda tidak melakukan hal serupa dengan Jepang.

6. Orang Indonesia Semua Pendatang

Ilustrasi tidak ada orang asli Indonesia. (Instagram/ merindink)

Jika kalian berpikir bahwa orang asli Indonesia adalah suku-suku yang ada di Sabang hingga Merauke sekarang. Pemikiran tersebut berbanding terbalik dengan fakta yang ada.

Peneliti genetika manusia dari Eijkman Institute mengungkapkan fakta bahwa sebenarnya tidak ada darah asli Indonesia. Semua orang Indonesia adalah pendatang akibat adanya gelombang migrasi.

Keberagaman genetika Indonesia sekarang dibentuk melalui gelombang migrasi. Manusia Afrika yang mengawali migrasi ke Indonesia sekitar 50.000 tahun lalu.

Gelombang migrasi selanjutnya disusul pedagang Eropa, Arab, China, dan seterusnya. Menurut Prof. Dr. Herawati Sudoyo, manusia hanya punya satu ras yakni homo sapiens.

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *