Indoisme – Berita terkini, semua informasi mengenai Indonesia

11 Museum di Kota Surabaya, Edukatif dan Catchy Banget!

Cocok banget, buat tempat healing dari rutinitas sejenak

Gambar dari Pexels.com mengenai Museum
Ilustrasi Museum (pexels.com/vjapratama)

Setiap daerah, memiliki beberapa tempat yang digunakan sebagai sarana untuk menyimpan sejarah di masa lampau, tempat ini disebut museum. Menurut KBBI, museum merupakan gedung yang digunakan sebagai tempat untuk pameran tetap benda-benda yang patut mendapat perhatian umum seperti, peninggalan sejarah, seni, dan ilmu. Saat ini, Indonesia memiliki total 439 museum yang tersebar di seluruh penjuru daerah.

Museum tidak hanya digunakan sebagai sarana melestarikan warisan budaya masyarakat untuk tujuan studi dan penelitian saja. Namun, pada beberapa museum sudah dilengkapi beberapa fasilitas penunjang agar dapat sekaligus digunakan sebagai destinasi wisata masyarakat. Jadi, masyarakat tidak perlu jauh-jauh ke luar kota hanya untuk menikmati waktu luang. Pada artikel kali ini, Indoisme akan membahas beberapa museum di Kota Surabaya yang cocok kalian kunjungi! Check this out!

1. Museum Sepuluh Nopember

Ecobis_Museum Sepuluh Nopember Surabaya
Salah satu kondisi bagian dalam Museum Sepuluh Nopember Surabaya (bappeko.surabaya.go.id)

Pertama, ada museum Sepuluh Nopember yang terletak di belakang monumen Tugu Pahlawan Surabaya. Museum ini terletak di Jl. Pahlawan, Kota Surabaya. Kalian, bisa datang ke museum ini pada hari Selasa – Minggu mulai dari jam 08.00 – 15.00. Museum Sepuluh Nopember menyimpan beberapa koleksi peninggalan sejarah pada masa lampau seperti ratusan koleksi foto, senjata rampasan dan artefak peninggalan pertempuran di Surabaya, dan fasilitas pendukung lain (seperti diorama elekronik dan diorama statis). Bagi kalian yang tertarik berkunjung, jangan lupa siapkan uang sebesar Rp. 5.000 untuk membayar tiket masuk. Namun, bagi kalian pelajar atau mahasiswa juga dapat masuk secara gratis dengan menunjukkan kartu pelajar/kartu mahasiswa kalian.

2. Museum Kota Surabaya (Gedung Siola)

Kondisi bagian dalam Museum Surabay Siola
Salah satu kondisi bagian dalam Museum Surabaya Siola (bappeko.surabaya.go.id)

Kedua, ada museum Kota Surabaya yang berada di dalam satu area dengan Gedung Siola. Museum yang terletak di Jl. Tunjungan No. 1, Kota Surabaya ini disediakan secara gratis, sehingga kalian hanya perlu membayar biaya parkir saja. Museum yang diresmikan pada tahun 2015 ini, bersebelahan dengan Mall Pelayanan Publik. Kalian, bisa datang ke museum ini pada hari Selasa – Minggu mulai dari jam 09.00 – 21.00. Museum ini memiliki koleksi benda dan foto bersejarah dengan total lebih dari 1.000. Selain itu, keunikan museum ini terletak pada bangunannya yang termasuk dalam desain gedung lama dan masih bertahan hingga sekarang. Sebelum menjadi museum, gedung Siola pada tahun 1877 merupakan Toserba yang cukup terkenal di masanya.

3. Museum Wr. Soepratman

Tampak depan Museum WR. Soepratman
Tampak depan Museum WR. Soepratman (tiketwisata.surabaya.go.id)

Ketiga, ada museum Wr. Soepratman yang berada di Jl. Mangga No. 21, Kota Surabaya. Siapa sih yang tidak kenal Wr. Soepratman? Sosok yang menciptakan lagu kebangsaan Indonesia, ‘Indonesia Raya’. Museum ini merupakan bangunan rumah milik kakak pertama WR. Soepratman, yang bernama Roekiyem Soepratijah. WR. Soepratman tinggal di rumah tersebut pada tahun 1937, hingga akhirnya meninggal dunia pada 17 Agustus 1938. Dalam bangunan rumah ini terdapat dua kamar tidur di sisi kanan, dan ruang tamu di sisi kiri. Pada bagian ruang tamu terpampang foto-foto WR. Supratman, baik dengan keluarga maupun dengan teman dekat. Di pojok ruang tamu, kalian dapat menemukan lemari berisi replika biola yang digunakan sebagai pengiring saat melantunkan lagu Indonesia Raya pertama kali pada Kongres Pemuda II. Kalian bisa datang ke museum ini pada hari Selasa – Minggu, mulai dari jam 09.00 – 17.00 tanpa dipungut biaya.

4. Museum H.O.S. Tjokroaminoto

Kondisi bagian dalam Museum H.O.S Tjokroaminoto
Kondisi bagian dalam Museum H.O.S Tjokroaminoto (bappeko.surabaya.go.id)

Keempat, kita akan membahas mengenai museum H.O.S. Tjokroaminoto yang diresmikan pada tahun 2017. Museum ini terletak di Jl. Peneleh Gang VII No. 29-31, Kota Surabaya. Museum ini merupakan rumah kediaman H. O. S. Tjokroaminoto beserta keluarga sebagai tempat tinggal. Sosok H. O. S. Tjokroaminoto merupakan pemimpin organisasi pertama di Indonesia, yakni Sarekat Islam. Namun tidak hanya digunakan sebagai tempat tinggal, rumah ini dulunya digunakan sebagai tempat dimana tokoh-tokoh pergerakan dari berbagai latar belakang ideologi (seperti Semaoen, Alimin, Darsono, dan Tan Malaka) bertemu dan berdialog. Museum ini memiliki kurang lebih 143 koleksi yang terkait dengan H.O.S Tjokroaminoto. Kalian bisa datang ke museum ini pada hari Selasa – Minggu, mulai dari jam 09.00 – 17.00 tanpa dipungut biaya.

5. Museum Dr. Soetomo (Gedung Nasional Indonesia)

Kondisi tampak depan Museum Dr. Soetomo
Tampak depan Museum Dr. Soetomo (bappeko.surabaya.go.id)

Kelima, ada museum Dr. Soetomo yang merupakan museum khusus dengan menampilkan bagaimana riwayat hidup Dr. Soetomo. Semua orang mengenal Dr. Soetomo sebagai tokoh pergerakan sekaligus salah satu pendiri organisasi Boedi Oetomo. Museum ini juga diresmikan pada tahun 2017, sama seperti Museum H.O.S Tjokroaminoto. Museum ini terletak di kompleks Pendopo Gedung Nasional Indonesia (GNI) yakni Jl. Bubutan No. 85-87, Kota Surabaya. Koleksi yang terdapat museum ini, terdapat kurang lebih 328 koleksi yang berupa alat-alat kesehatan, beberapa foto, dan makam Dr. Soetomo. Kalian bisa datang ke museum ini pada hari Selasa – Minggu, mulai dari jam 08.00 – 15.00 tanpa dipungut biaya.

6. Museum De Javasche Bank

Tampak depan Museum De Javasche Bank
Tampak depan Museum De Javasche Bank (bappeko.surabaya.go.id)

Keenam, ada museum De Javasche Bank yang terletak di Jl. Garuda No.1, Kota Surabaya. Bangunan ini merupakan bangunan lama dari De Javasche Bank yang saat itu membuka cabang di Surabaya pada 14 September 1829. Namun, pada 1904 bangunan asli yang menempati plot dihancurkan dan dibangun kembali dengan luas 1.000 meter persegi. Bangunan ini dirancang dengan cara yang sama dari kantor pusat De Javasche Bank di Batavia di masa lampau, dengan Neo-Renaissance arsitektur dan perhiasan Jawa juga pada rinciannya.

Museum ini memiliki tiga lantai yang menampilkan sejarah sistem perbankan di Indonesia, seperti foto-foto lama dari Surabaya dan juga beberapa koleksi mata uang kuno. Tampilan museum ini dibagi menjadi tiga ruang yaitu Ruangan Koleksi Mata Uang Lama, Ruangan Koleksi dari Konservasi, dan Ruangan Koleksi Harta Budaya. Museum ini juga seringkali dijadikan sebagai tempat spot foto oleh masyarakat. Kalian bisa datang ke museum ini setiap hari, mulai dari jam 08.00 – 16.00 dengan biaya Rp. 5.000.

7. Museum Pendidikan Indonesia

Tampak depan Museum Pendidikan Indonesia saat malam hari
Tampak depan Museum Pendidikan Indonesia saat malam hari (bappeko.surabaya.go.id)

Ketujuh, ada Museum Pendidikan Indonesia yang merupakan museum tematik. Museum tematik ini didirikan sebagai langkah pelestarian sejarah dan budaya bangsa dengan tujuan untuk mendukung kegiatan edukasi, riset dan rekreasi di Kota Surabaya. Bangunan yang diresmikan pada tahun 2019 ini, menyimpan bukti materiil pendidikan pada masa pra-aksara, masa klasik, masa kolonial dan masa kemerdekaan. Museum ini terletak di Jl. Genteng Kali No.10, Kota Surabaya. Sebelum menjadi bangunan museum, bangunan ini dahulunya merupakan Sekolah Taman Siswa. Namun, telah berubah menjadi museum di masa kini. Kalian bisa datang ke museum ini pada hari Selasa – Minggu, mulai dari jam 08.00 – 15.00 tanpa dipungut biaya.

8. Museum TNI AL Loka Jala Crana

Tampak depan Museum TNI AL Loka Jala Crana
Tampak depan Museum TNI AL Loka Jala Crana (bappeko.surabaya.go.id)

Kemudian, ada museum Loka Jala Crana yang sebelumnya memiliki nama museum Akabri Laut. Museum ini didirikan pada tahun 1969 oleh ibu R. Mulyadi. Beliau merupakan istri dari panglima Angkatan Laut Laksamana R. Moelyadi. Museum ini diambil dari nama ‘Loka Jala Crana’ yang memiliki arti tempat untuk menyimpan, mengabadikan dan menyajikan peralatan atau sarana yang dipergunakan oleh TNI Angkatan Laut. Museum ini terletak di Akademi TNI Angkatan Laut, Jl. Moro Krembangan, Kota Surabaya. Museum ini memiliki beberapa koleksi yang dipamerkan seperti beragam persenjataan milik Angkatan Laut RI seperti kapal perang, helikopter, pesawat, artileri medan, replika KRI Dewaruci dan yang lainnya. Kalian bisa datang ke museum ini pada Senin- Kamis mulai dari jam 08.00 – 14.00, khusus hari Jumat mulai dari jam 08.00 – 15.00 dengan biaya Rp. 2.000.

9. Museum Olahraga Surabaya

Salah satu kondisi bagian dalam Museum Olahraga Surabaya
Salah satu kondisi bagian dalam Museum Olahraga Surabaya (tiketwisata.surabaya.go.id)

Selanjutnya, ada Museum Olahraga yang baru saja diresmikan pada tahun 2021. Museum ini terletak di Jl. Indragiri No. 6, Surabaya. Tujuan museum ini dibangun untuk menggambarkan dinamika sejarah dan budaya bangsa Indonesia terkait cerita sejarah olahraga serta benda-benda / bukti materiil peninggalan para Pejuang dan Pahlawan Olahraga di Surabaya. Museum ini menyimpan ratusan koleksi atlet-atlet Surabaya yang ada terbagi menjadi tiga jenis yaitu koleksi historika (koleksi yang diperoleh dari hasil temuan, hasil escavasi atau bukti materil bersejarah), koleksi heraldika (tanda penghargaan atau jasa, kepangkatan, lambang atau logo), dan koleksi teknologika terkait benda dengan unsur teknologi. Kalian bisa datang ke museum ini setiap hari mulai dari jam 08.00 – 15.00 tanpa dipungut biaya.

10. Museum Nahdlatul Ulama

Tampak depan Museum Nahdlatul Ulama
Tampak depan Museum Nahdlatul Ulama (bappeko.surabaya.go.id)

Selanjutnya, kita akan membahas mengenai museum Nahdlatul Ulama yang telah diresmikan sejak tahun 2004. Museum yang terletak di Jl. Gayungsari Bar. X No.11, Surabaya ini menyajikan banyak sekali koleksi bersejarah. Salah satu potret utamanya adalah potret dari beberapa tokoh penting pendiri Nahdlatul Ulama, yang terletak di lantai dasar museum ini. Kemudian ada juga area yang diberi nama Galeri Walisongo yang dilengkapi dengan beberapa info tambahan. Museum ini memiliki beberapa koleksi meliputi benda-benda bersejarah yang pernah digunakan para kyai dan para pejuang Nadhiyin pada masa perjuangan pergerakan nasional dan dalam perjuangan mempertahankan kemerdekaan.

Kalian juga dapat melihat salinan dokumen resolusi jihad Nahdlatul Ulama yang berperan sangat penting dalam pertempuran 10 Nopember 1945. Selain resolusi jihad, disimpan pula dokumen-dokumen sejarah lainnya seperti pendirian jam’iyah NU, bahkan akta pendirian Nahdlatul Ulama pada tanggal 31 januari 1926 juga dapat kalian temukan disini. Tidak hanya itu, bangunan ini juga menyimpan dokumen-dokumen ataupun surat-surat koperasi Nahdlatul Ulama, Syirkatul Amaliah tahun 1918, dan surat balasan Raja Hijaz terhadap komite Hijaz yang sama-sama menjadi embrio berdirinya NU. Kalian bisa datang ke museum ini setiap hari, mulai dari jam 08.00 – 15.00 dengan membayar tiket masuk sebesar Rp. 2.000 per orang.

11. Museum Teknoform

Salah satu kondisi bagian dalam Museum Teknoform
Salah satu kondisi bagian dalam Museum Teknoform (museum.co.id)

Museum satu ini merupakan museum teknologi pertama yang ada di Kota Surabaya. Teknoform merupakan museum yang membahas tentang perkembangan teknologi informasi dari masa ke masa khususnya pada perkembangan komputer. Koleksi tertua dari museum ini adalah mesin kalkulator mekanik, Additor yang dibuat pada tahun 1920, sedangkan teknologi paling baru yaitu kacamata Virtual Reality (VR) dan Virtual Laser Keyboard. Museum Teknoform memiliki ratusan koleksi yang dikategorikan berdasarkan perkembangannya, seperti perkembangan alat tulis, telepon, radio, handphone, jam, hingga perangkat komputer masa kini.

Dilansir dari web resmi Universitas Dinamika, semua barang yang berada di Museum Teknoform ini didapatkan dari koleksi pribadi pendiri saat berburu di pasar loak dan berbagai sumbangan donatur. Hingga saat ini, Museum Teknoform sangat terbuka jika ada yang bersedia menyumbangkan barangnya yang tentunya masih berhubungan mengenai teknologi. Museum Teknoform terletak di Jl. Kedung Baruk No. 98, Kota Surabaya, atau tepatnya di dalam lingkungan Universitas Dinamika. Kalian bisa datang ke museum ini pada hari Senin-Jumat, mulai dari jam 09.00 – 16.00 tanpa dipungut biaya.

Demikian, beberapa museum di Kota Surabaya yang bisa menjadi referensi tempat healing sejenak dari rutinitas kalian. Sebenarnya masih ada beberapa museum yang tersebar di Kota Surabaya, namun akibat pandemi Covid-19 beberapa museum ditutup guna menghindari semakin banyaknya penyebaran virus.

Selain membeli tiket di tempat, pada beberapa destinasi wisata museum diatas kalian juga bisa membeli tiket secara online melalui tiketwisatasurabaya.go.id. Jadi, manakah daftar destinasi museum diatas yang masuk dalam list liburan kalian? Tulis di kolom komentar ya!

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *